Senin, 05 Januari 2015

Sejarah Sumber Kencono Hingga Sugeng Rahayu


SUMBER KENCONO HINGGA SUGENG RAHAYU!



Sumber Kencono W7597UN  Driver Mas Ajik


Assalamualaikum Wr. Wb
Perkenalkan nama saya M. Nur Ramadhan biasa di panggil Rama :) 
Di Kesempatan ini saya ingin membahas tentang PO yg sudah tdak asing lagi bagi kita apa lagi kalangan Masyarakat Jatim-Jateng yg ingin berkunjung ke rumah Saudara / Berlibur menggunakan Armada Sumber Kencono, Sumber Selamat, Sugeng Rahayu.. Berikut adalah Masa Pasang Surut Perjalanan PO. Sumber Group. Cekidot ;)


Bulan September nampaknya menjadi bulan sial bagi Bus Sumber Kencono. Tepat satu tahun kemarin, tiga hari berturut-turut, dari Sabtu (11-9-2011) hingga Senin (13-9-2011), terjadi tiga kecelakaan yang melibatkan Bus Sumber Kencono. Sabtu, di Ngawi, bus maut ini menewaskan satu orang warga, yang kemudian berbuntut pembakaran atas tiga bus Sumber Kencono. Hari Minggu, Sumber Kencono menyambar seorang pengendara di Madiun dan Senin menabrak satu keluarga yang sedang mengendarai sepeda motor.
Satu tahun kemudian, Senin 12 September 2011 kemarin Bus Sumber Kencono kembali bikin berita. Bus super cepat itu ‘adu kambing’ dengan minibus travel Elf. Kejadian ini membuat nama Bus Sumber Kencono (SK) semakin moncer. Cap sebagai bus maut semakin melekat dengan SK. Seorang teman bahkan berkelakar bahwa SK bukan lah bus tapi rollercoaster. Menumpang Bus SK kita memang seakan berada di wahana Rollercoaster yang banyak di taman hiburan. Terombang-ambing dan badan akan bergoyang ke kanan dan ke kiri adalah fenomena biasa jika menumpang Bus SK. Apalagi jika kita naik setelah lewat jam 10 malam. Bus akan semakin deras melaju.
Bus yang melayani trayek Surabaya-Madiun-Solo-Yogya dan Surabaya-Madiun-Solo-Semarang ini memang punya sejarah panjang sebagai Perusahaan Otobus (PO). Awal beroperasi pada 1981, Sumber Kencono (dulu Sumber Kentjono) hanya bermodal 5 armada, jauh dibawah Bus Flores yang merajai trayek Suroboyonan kala itu. Namun tragedi di Solo pada 1981 mengubah segalanya. Bus Flores yang mengangkut siswa SMP Wijana Jombang yang akan study tour tertabrak kereta api tak jauh dari Stasiun Purwosari, depan pabrik es Sari Petojo Solo. Flores menerobos lintasan rel yang tak berpalang tersebut, tak ayal sebagian besar siswa SMP itu tewas.
Tragedi ini membuat marah masyarakat, Bus Flores pun dijatuhi sanksi tidak boleh lagi melayani trayek Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) oleh DLLAJR Pusat. Alhasil Bus Flores hanya boleh melayani hingga wilayah Mantingan, daerah paling barat Provinsi Jawa Timur. Penumpang pun turun drastis, sebab banyak penumpang yang akan menuju Solo atau Yogya harus dioper ke bus lain. Pada saat itu lah nama Bus Sumber Kencono semakin berkibar, penumpang banyak beralih menumpang SK dari pada harus dioper di Mantingan.



Semenjak saat itu, SK semakin berjaya, walaupun kemudian hadir Bus Mira dan Eka yang merupakan turunan langsung dari Bus Flores. Fendi Haryanto pemilik Bus Flores, menutup Bus Flores setelah sebelumnya beralih trayek Surabaya-Ponorogo. Ia memilih untuk mengembangkan Bus Eka dan Bus Mira yang diambil dari nama kedua anaknya.
Walaupun disaingi Eka dan Mira, SK tetap menjadi pilihan pertama para penumpang. Selain cepat, armadanya yang banyak juga menjadi alasan utama. Bus SK berangkat tiap interval 20 menit selama 24 jam nonstop. Maka tidak jarang sesama Bus SK pun saling menyalip. Tidak perlu menunggu lama dan laju bus yang cepat memang membuat Sumber Kencono tetap dicintai.
Tetapi jumlah armada yang mencapai 250 bus yang berarti ada 500 trayek PP Surabaya-Yogya selama 24 jam inilah yang disinyalir mengapa Bus Sumber Kencono sering menjadi sorotan setiap kali mengalami kecelakaan. Bandingkan dengan Bus Eka dan Mira yang paling-paling cuma 100-150 armada, Bus SK memang menjadi raja jalanan di trayek Surabaya-Yogya. Selain itu, manajemen SK yang menerapkan ‘sistem garasi’ dengan karakter supir bus tunggal (membawa 1 bus untuk 1 rit pulang-pergi), maka pengemudi dituntut mencapai tujuan lebih cepat, agar bisa istirahat lebih lama di terminal atau garasi.
Banyaknya armada dan sistem garasi ini dituding menjadi penyebab utama semakin menggilanya kecelakaan Bus Sumber Kencono. Walaupun terkadang bukan disebabkan Bus Sumber Kencono. Pada tragedi di jalus by pass Mojokerto, Senin silam, supir travel diduga menjadi penyebab utama sebab pindah lajur ke arah yang berlawanan. Namun hukum jalan raya menyebut kendaraan yang lebih besar cenderung selalu disalahkan.
Bus Sumber Kencono pun sebenarnya tidak terlalu bermasalah, sebab menurut salah satu rekan di Dinas Perhubungan Jawa Timur, hasil audit terhadap Bus Sumber Kencono menyebutkan Prasarana baik, Bis masih baru dan sangat layak jalan, Manajemen Baik, Maintainance Kendaraan juga baik.
Untuk mengurangi jumlah kecelakaan ini sebenarnya ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Pertama, memasang separator atau pembatas jalan yang jelas di setiap jalur atau tikungan maut. Hal ini akan membuat supir lebih waspada dan terhindar dari ‘nyelonong’ ke lajur lain. Kedua, memasang alat atau petugas untuk memantau kecepatan kendaraan di lintasan tertentu. Hal ini untuk mengurangi kendaraan yang ugal-ugalan di jalanan. Ketiga, meningkatkan kualitas SDM pengemudi. Misal dengan memberi pemahaman tentang keselamatan diri dan penumpang. Tidak hanya sekedar mengejar setoran atau adu cepat mencapai garasi.
Belakangan, PO. Sumber Kencono mengganti nama armada barunya menjadi “Sumber Selamat” dan tergabung di PO. Sumber Selamat. Semoga Sumber Selamat ini benar-benar selamat

 dan Sumber Kencono tidak benar-benar menjadi sumber bencono seperti yang selama ini didengungkan.






Managermen Sumber Group mulai menambah jumlah Armadanya dan salah satunya Body Bus Keluaran Ter'Baru DISCOVERY dengan tetap setia Menggunakan Karoseri LAKSANA


                                                   PARIWISATA GOLDEN STAR

Ya Golden Star Namanya.. Salah satu Armada milik Managermen PO. SUMBER GROUP tentunya masih Dengan Karoseri Laksana ber'Body LEGACY SR-1 Keluaran terbaru sesudah Discovery
Dengan Fasilitas yg sangat Nyaman dan Elegan Dengan Pelayanan Crew yg Ramah dan SETIA MELAYANI SETULUS HATI 
 
 
BONUS!!!!
    PATAS SUGENG RAHAYU By: GOLDEN STAR
Karoseri: Adi Putro
Body: Jetbus Setra HD2

PATAS SUGENG RAHAYU By: GOLDEN STAR

Karoseri: Laksana
Body: LEGACY SKY / ALL NEW LEGACY 


Sekian Dari Saya Jika ada kekurangan saya mohon Maaf 
Assalamualaikum Wr. Wb

FB: MUHAMMAD NUR RAMADHAN










































14 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Semoga kinerjanya karyawan PO. SL bisa meningkat, dibekali kesopanan serta kesantunan dalam melayani penumpang.

    Tidak seperti apa yg saya alami tadi pagi. Naik dari Gendingan Ngawi berniat turun Sragen tapi diturunkan paksa di Tunjungan :)

    Ketika pak kondektur menanyakan tujuan, saya bilang Pilangsari sragen sembari membayar dgn uang 10rb.
    Tak berapa lama beliau menyerahkan karcisnya saja, tdk dengan kembalian (yg biasanya tarif Gendingan-Sragen hanya 5rb)
    Saya perhatikan karcis ternyata yg dicoret Gendingan-Solo.
    Karena merasa bpk tadi kliru saya menanyakan dgn sopan,"pak ini nanti apa ga lewat pilangsari?"

    "lewat i"
    "ini kliru pak, saya tadi bilangnya pilangsari,sragen bukan turun Solo"

    kemudian dgn nada tinggi beliau merespon ,"tadi ga bilang, kalau udah begini gantinya gimana? ngganti karcise gimana? tadi diem aja sekarang baru bilang! nanti saya ganti! nanti! ....bla bla blaa.....(setelahnya lebih terdengar ngedumel ga jelas)"

    Saya hanya senyum aja, mengingat bbrapa penumpang menoleh ke arah kami.

    Tak berapa lama bapak tadi mendatangi saya (setelah selesai tugasnya meminta ongkos seluruh penumpang didepan, kebetulan tempat duduk saya agak belakang)

    "ini saya ganti, mana tadi karcis yg tadi!!!" sambil mnyerahkan karcis baru + selembar 5rban.

    "mpun ndak usah pak, itu ambil saja saya iklhas koq drpd jnengan grundel, nanti malah kembaliannya ga berkah buat saya"

    "apa?? yaudah kamu turun aja sini.. turun sini aja!"

    Kemudian beliau teriak mmberi kode sopir utk menurunkan penumpang.
    Tanpa ragu saya pun beranjak turun, masih sempat saya katakan ,"terimakasih yaa pak, alhmdulillah... mudah2an rejeki bapak berkah, hidup bpk juga berkah".
    Entah apa lagi yg beliau ucapkan ke saya sewaktu turun, racaunya tak karuan.

    Saya birkan saja berlalu, memang tak sempat catat nopol bis SR namun demikian wajah bapak kondektur tadi tak akan bisa saya lupakan. Unforgetable sekali wajahnya :)


    Semoga bapak kondektur paruhbaya berkaca mata tadi pagi hidupnya berkah, rejekinya berkah, selamat dunia akherat :)

    Demikian cerita saya, hanya sharing, semoga jika ada pihak2 terkait yg membacanya bs dijadikan evaluasi, agar kedepannya PO. SL bisa lebih baik lagi.

    Salam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Kebaikan panjenengan pasti dibalas dengan yang paling mulia mbak.
      untuk pak kondektur nya, wallahualam...

      Hapus
  3. Knapa kog gak ad yg jurusan jakarta ya ?

    BalasHapus
  4. Knapa kog gak ad yg jurusan jakarta ya ?

    BalasHapus
  5. Knapa kog gak ad yg jurusan jakarta ya ?

    BalasHapus
  6. Lgi ke jogja naik p.o subur jaya semoga selamat sentosa

    BalasHapus
  7. Boleh Tau Jumlah Penumpang Bus Sumber Selamat Tiap Tahun...
    Toling bagi dong Data Jumlah Penimpang nya

    BalasHapus